Hampir selesai apa yang telah kumulai sejak 2010 silam. Insyallah selesai di tahun ini.
Ini
bukanlah akhir dari segalanya. Senang dan bahagia, itu pasti. Hanya
saja, ada yang lebih penting, yaitu aku harus memikirkan langkah
selanjutnya, karena aku masih hidup.
Ini bukanlah
akhir. Sebaliknya. Ini adalah awal di mana aku harus segera mencari
pijakkan dan kehidupan yang lain lagi setelah ini. Aku harus segera
memikirkan apa lagi yang akan kumulai dan nantinya harus kuselesaikan.
Acang Udin's Concept |
Hidup
terus berlanjut. Di setiap pergerakkannya, tentu aku menginginkan
segala halnya lebih baik dari sebelumnya. Aku berpindah dari satu tempat
ke tempat lainnya, itu karena aku menginginkan sesuatu yang lebih. Aku
bercita dari satu cita-cita ke cita-cita yang lain. Satu cita -cita
terwujud, kemudian aku bercita-cita kembali untuk sesuatu yang lain. Itu
karena, aku ingin terus hidup. Aku masih hidup dan cita-cita itu pun
harus selalu hidup.
Cita-citaku bermunculan secara
bertahap, tidak secara tunai. Aku ingin kuliah, kemudian Tuhan
menjawabnya. Alhamdulillah ini hampir selesai. Kemudian cita-citaku
selanjutnya adalah kuliah di Oxford University, London.
Lagi-lagi,
setiap kali memiliki cita-cita baru, aku selalu merasa ringan sehingga
dapat melayang sebebas-bebasnya di angkasa nan luas. Juga, di situ
selalu ada sesuatu yang membuatku gemetar.Sedih dan bahagia. Terharu.
Selalu ada rasa yang tak bisa kugambarkan. Selalu ada getar yang
membuatku lemah dan semangat. Getar dan rasa yang membuatku merasa
semakin hidup.
Jika kau bertanya, "Bagaimana
caranya???", aku tidak bisa menjawab. Selama ini, Tuhan selalu menjawab
impianku dengan jawaban yang penuh kejutan di luar nalarku. Sama halnya
ketika Dia menjawab pertanyaan "Bagaimana caranya agar aku bisa
kuliah?", dulu.
Sesuatu akan terasa lama di saat baru
dimulai, tetapi akan terasa berlalu begitu cepat di saat kita telah
menyelesaikannya. Begitulah kira-kira apa yang dulu telah diucapkan oleh
kakakku, Husen. Begitu pula yang kurasakan saat ini. Ini terasa berlalu
begitu cepat, walau pun ini masih belum selesai, tapi hampir selesai.
Tentu
saja aku menginginkan ini berakhir dengan baik dan kemudian aku dapat
memulai sesuatu yang lain, yang baru lagi, sesuatu yang baik pula. Iya,
aku tentu menginginkan sesuatu itu dimulai dengan baik, berjalan dengan
baik, dan berakhir dengan baik pula. Kau juga menginginkan demikian,
bukan?
Masa transisi atau masa perpindahan dari masa
berakhirnya sesuatu yang telah dimulai ke masa awal sesuatu yang akan
diselesaikan, bagiku, itu adalah masa yang paling mendebarkan. Apa yang
akan Tuhan suguhkan kepadaku selanjutnya? Masa transisi itu ibarat
tempat di mana aku dapat menemukan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk
menempuh perjalanan selanjutnya.
Walaupun demikian,
Tuhan juga menyediakan tempat-tempat lain yang menyediakan segala
sesuatu yang aku butuhkan selama di perjalanan. Itu adalah sesuatu yang
memang tidak ada di masa transisi tersebut. Tuhan tidak menyajikannya di
sana. Tuhan tahu bahwa kita pelupa. Sehingga, sesuatu yang lupa tidak
kubawa dari masa transisi itu, Tuhan menyediakannya di tempat lain
selama perjalanan. Tuhan juga tahu atas kemampuan dan kekuatanku dalam
membawa sesuatu. Tuhan tahu tentang beban seberat apa yang aku mampu
untuk membawanya. Sehingga, ketidakmampuan itu pasti ada, yaitu
ketidakmampuanku untuk membawa semua bekal yang kubutuhkan untuk
menempuh perjalanan selanjutnya yang ada di masa transisi tersebut. Maka
dari itu Tuhan menyajikannya di tempat lain. Tuhan juga tahu mana yang
kubutuhkan sekarang, mana yang kubutuhkan nanti. Tuhan telah menyediakan
segalanya. Tuhan Maha Tahu. Tuhan dengan pasti akan bertanggung jawab.
Cita-cita
yang lain yang kuharapkan Tuhan dapat menjawabnya setelah aku
menyelesaikan apa yang telah kumulai ini adalah kamu. Aku ingin, setelah
ini selesai, kita selalu berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya
bersama-sama. Aku ingin kita mengawali dan menyelesaikan sesuatu,
kemudian memulai sesuatu yang lain lagi dan menyelesaikannya lagi, dan
seterusnya secara bersama. Bersama-sama dengan buah hati kita. Kita
terus bersama selamanya, di sini dan di sana.
0 comments:
Posting Komentar