Sabtu, 05 Oktober 2013

Menjelang hari raya Idul Fitri, tepatnya selama bulan Ramadhan, Bibi selalu sibuk membuat kue lebaran. Sibuk melayani orang lain yang memesan aneka kue kepadanya. Termasuk Ibu saya sendiri selalu membeli kue lebaran ke Bibi. Ada kue Duit atau Picis, Tumpi, Akar Kelapa, Kerupuk Bawang, Keripik Pisang, Biji Ketapang, Rangginang, dan Ranggining. Di antara itu semua, Ranggining-lah yang paling banyak dipesan orang. Bibi biasa menjualnya Rp.500/satu buah ranggining mentah.

Bagaimana cara membuat ranggining ala bibi ??? Sesaat lagi Anda akan tahu caranya...




Adonan ini terdiri dari: Tepung beras, tepung kanji (saya biasa menyebutnya dengan Tepung Sagu), bumbu yang dihaluskan (bawang putih, bawang merah, garam, gendar, dan kalau Anda suka, boleh juga ditambahkan kencur secukupnya ). Mungkin yang jadi pertanyaan adalah, apa itu Gendar ? Itu semacam bumbu yang fungsinya agar Ranggining mekar dengan baik ketika digoreng.

Perbandingan antara tepung kanji dan beras adalah: 1 kg tepung kanji untuk 3 liter beras ( Nah, 3 liter beras itu digiling, yang mana hasilnya tentu akan menjadi lebih dari tiga liter), bukan tiga liter tepung beras.

Tepung beras dikukus selama kurang lebih 10 menit. Jangan terlalu lama dan matang, karena akan sulit untuk dibuat adonan. Pada saat tepung beras dikukus, kita mebuat air untuk membuat adonan tersebut. Air itu terdiri dari tepung kanji yang diseduh dengan air biasa ditambah bumbu halus yang sudah saya sebutkan tadi.

Tepung beras diangkat, tuangkan air tadi sedikit-sedikit sambil diaduk-aduk (dengan menggunakan tangan lebih efisien).

Setelah adonan jadi, sekarang.....waktunya mencetak....Let's go !!!





Cetakannya bisa kita buat sendiri. Kaleng susu, sarden, atau kaleng apa saja yang dibolongi salah satu sisinya dengan menggunakan paku. Satu sisi yang lainnnya diambil seutuhnya. Dicopot.








Taro sedikit adonan di atasnya, lalu dipijit-pijit sampai adonan habis. Jangan lupa bawahnya dikasih alas. Boleh karung, karung yang bersih tentunya, bisa juga daun pisang batu, atau nampan. Itu terserah Anda...





 Perkenalkan, alas dari bambu yang dianyam berbentuk bulat itu (kalau di Sunda ) namanya NYIRU.










 Perkenalkan, ini Bibi saya. Suaminya adalah adik kandung Ibu saya. Nama populernya adalah Bi Ecin.







 Nah, adonan yang seperti mie itu, dicetak sedikit-sedikit berbentuk melingkar.













Waktunya mengukus ranggining. Waktunya kurang lebih 5 menit saja. Anda boleh mengukusnya maksimal tiga susun/tumpuk. Gak usah dibolak-balik....








Waktunya mengangkat... Setalh diangkat, susunlah dengan rapih. Lalu..jemur samapi kering.




Kalau sudah kering, mari kita coba goreng.....





Ranggining siap dihidangkan. Tebak, mana yang nama kue Ranggining  ?

 

 

 

Ranggining temannya Rangginang. Itu di sana ada kue Akar Kelapa. Tebak yang mana Akar Kelapa ?







SELAMAT MENCOBA !!!

Categories:

0 comments:

Posting Komentar