Senin, 14 Oktober 2013

sumber gambar : Google

Alasan Ketika Masih Kecil

Saya sering bermain  “batu, kertas, gunting” ketika masih kecil bersama teman-teman. Biasanya saya melakukannya sepulang sekolah. Saya bermain “batu, kertas, gunting” biasanya pada permainan Petak Umpet untuk mencari yang kalah, siapa yang harus menacari.

Ketika tinggal dua orang, maka mereka berdua harus ber-“batu, kertas, gunting”. Batu disimbolkan dengan telapak tangan yang mengepal, gunting disimbolkan dengan membentuk jari seperti gunting (menekuk telunjuk, jari manis, dan jempol, sementara telunjuk dan jari tenagh dibiarkan berdiri), dan kertas disimbolkan dengan membuka telapak tangan dan kelima jari tidak ada yang ditekuk.


Jika tangan saya membentuk Batu dan teman Gunting, maka yang menang adalah saya, Batu. Alasannya, karena Batu lebih kuat dari pada Gunting. Jika Kertas berhadapan Guntig atau sebaliknya, maka yang menang dalah Gunting. Alasannya, karena kertas bisa dipotong menggunakan gunting. Terakhir, jika Batu vs Kertas atau Kertas vs Batu, maka yang menjadi pemenang adalah Kertas. Alasannya, karena Batu bisa dibungkus menggunakan Kertas.

Saya benar-benar tidak tahu bagaimana ceritanya kesepakatan itu terbentuk.

Nah, itulah ! Baik batu, kertas, dan gunting ketiganya bisa menjadi pemenang. Pun ketiganya juga bisa menjadi kalah. Hanya saja, jalan menuju kemenangan dan kekalahannya tidaklah sama. Semuanya beralasan. Itulah kesepakatan. 

sumber gambar : Google


Alasan Saat Sudah Gede

Sampai sekarang saya tetap setuju dengan alasan-alasan yang dibuat oleh entah siapa mengenai kemenangan dan kekalahan batu, kertas dan gunting.

Hanya saja, ketika sudah gede, saya punya alasan lain. Artinya, alasan ketika masih kecil ternyata masih belum cukup. Masih ada alasan lain yang dapat membuat Kertas menjadi pemenang ketika dihadapkan dengan Gunting, dan seterusnya.

Ketika Batu diadapkan dengan kertas, ternyata Batu masih mempunyai peluang untuk menjadi pemenang. Jika dilihat dari sisi kekuatan, tentu Batu pemenangnya. Batu lebih kuat dari pada Kertas. Batu mampu dengan mudah mengahancurkan Kertas. Caranya, kita tumbuk saja Kertas menggunakan Batu. Gampangkan? Ketika keduanya basah, maka Batu akan tetap bulat dan keras, sementara kertas lama-lama akan hancur. Terus lagi, dari segi manfaat dan fungsi, Batu bisa digunakan untuk membangun jalan, jembatan, rumah,sampai gedung bertingkat. Selain itu Batu juga bisa dimanfaatkan untuk  mempercantik penampilan rumah. Bisa dipahat dibentuk patung, peralatan rumah tangga (cobek dan ulekan, mislanya). Batu juga ada banyak macamnya, marmer, granit, batu permata, ruby, dan lain-lain. Dan masih banyak lagi kelebihan dan kehebatan yang dimiliki oleh Batu.

Kertas juga masih memiliki banyak kehebatan, selain bisa menang karena dapat membungkus Batu. Kertas adalah salah satu media untuk menulis dan membaca. Saya bisa membaca dan menulis, salah satunya adalah karena adanya Kertas. Kertas juga bisa dibentuk menjadi kapal-kapalan, pesawat terbang, kuda terbang, bunga, dan bisa dilipat-lipat menjadi aneka bentuk lainnya sebagai mainan dan hiasan. Kertas juga bisa difungsikan sebagai kipas ketika kita meras gerah. Kertas menjadi sangat berharga ketika sudah dalam bentuk uang. Uang Kertas. Dan masih banyak lagi kehebatan yang dimiliki oleh Kertas.

Begitu juga dengan gunting. Banyak sekali manfaatnya gunting. Memotong rumput, rambut, kuku, kain, kertas, dan lain-lain. Gunting merupakan salah satu pesawat sederhana, sehingga manusia dapat dengan mudah menyelesaikan pekerjaannya. Ketika Gunting dihadapkan dengan Batu, gunting Bisa menjadi tajam dengan cara diasahkan. Tetapi, Batu tidak bisa dipotong oleh gunting. Bisa-bisa guntingnya yang hancur, rusak, dan tumpul.

Semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Semua itu tergantung dari sisi mana kita melihat dan menilainya.

Membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain, jangan dijadikan ajang untuk melemahkan yang lain. Semua saling mengisi dan melengkapi.

“Kita harus pintar merasa, jangan meras pintar” (meminjam kata-katanya Isteri Alm. Ust UJ, Pipik Dian Irawati)

Karena, semua makhluk selain dianugrahi kelebihan, kekuatan, dan kehebatan, makhluk juga dianugrahi kekurangan, keterbatasan, kelemahan. Hanya Tuhanlah Yang Maha Sempurna.
Categories:

1 komentar: