Selasa, 22 Oktober 2013

24

sumber gambar : http://cherryvios.blogspot.com/2010/02/angka-24.html

12 Oktober 2013 kemarin adalah tepat usiaku yang ke 24 tahun. Itu merupakan usia manusia dengan kategori dewasa, mandiri, bijak, dan bertanggung jawab, ganteng dan tampan. Hanya saja, semuanya itu sepertinya masih belum kumiliki. Itu semua masih belum ada di dalam diri ini. Mengenaskan !!! Lantas bagaimana jika angkanya dibalik menjadi 42, apa yang akan terjadi padaku dan hidupku? Apakah aku bisa mencicipi hidupku di angka 42 tersebut ? Indah rasanya memikirkan itu ! Karena, banyak sekali harapan yang belum terwujud dalam hidupku....

Rabu, 16 Oktober 2013


Berapa banyak orang yang mengucapkan Selamat Ulang Tahun ke Anda di hari ulang tahun?



Dibanjiri ucapan Selamat Ulang Tahun, bagi kebanyakan orang (mungkin) adalah hal yang biasa. Bagi saya, itu akan menjadi hal yang sangat istimewa. Karena, dibanjiri ucapan “Selamat Ulang Tahun” jarang sekali terjadi pada saya. Tidak banyak orang yang mengucapkan itu ke Saya setiap kali Saya ulang tahun. Bahkan keluarga Saya sendiri, tidak ada satu pun dari mereka yang mengucapkan itu ke Saya, termasuk pada ulang tahun saya kemarin, 12 Oktober 2013.

Senin, 14 Oktober 2013

sumber gambar : Google

Alasan Ketika Masih Kecil

Saya sering bermain  “batu, kertas, gunting” ketika masih kecil bersama teman-teman. Biasanya saya melakukannya sepulang sekolah. Saya bermain “batu, kertas, gunting” biasanya pada permainan Petak Umpet untuk mencari yang kalah, siapa yang harus menacari.

Ketika tinggal dua orang, maka mereka berdua harus ber-“batu, kertas, gunting”. Batu disimbolkan dengan telapak tangan yang mengepal, gunting disimbolkan dengan membentuk jari seperti gunting (menekuk telunjuk, jari manis, dan jempol, sementara telunjuk dan jari tenagh dibiarkan berdiri), dan kertas disimbolkan dengan membuka telapak tangan dan kelima jari tidak ada yang ditekuk.


 Suatu hari terjadi pertengkaran di antara sepasang kekasih. Salah satu dari mereka ingin meminta maaf atas pertengkaran itu lewat sebuah surat. Berikut adalah surat yang awalnya akan dikirimkan olehnya ke pasangannya. Tapi itu tak terjadi karena semua sudah selesai.

Kini mereka lebih erat.



Ini adalah surat yang telah kukirim ke Mas Erik, beberapa hari setelah adik saya (di SWAPENKA) Rahmat Tunjung Permana meninggal. Mas Erik adalah kakak dari almarhum. Dari itu, saya pun menganggap dia (Mas Erik) seperti Kakak Kandung sendiri. Melihat Mas Erik, mengingatkanku pada Kakak KAndungku, Aceng Sumartin, yang telah meninggal ketika aku duduk di kelas 5 SD tahun 2001

Jumat, 11 Oktober 2013

sumber gambar : http://4.bp.blogspot.com

Sejarah Terbentuknya Tanggal Lahir Saya

Sebenarnya, baik saya, kakak-kakak saya, atau bahkan Ibu dan Bapak saya, tidak tahu tepatnya tanggal berapa saya dilahirkan. Orang jaman dulu (khususnya Ibu dan Bapak saya), tidak begitu perhatian terhadap tanggal lahir. Hanya orang-orang tertentu saja yang perhatian terhadap tanggal lahir, seperti pegawai kelurahan, para guru, dan para karyawan perusahaan. Sementara para petani, khususnya orangtua saya, tidak. Jika orangtua saya ditanya kapan tanggal lahir mereka, dari dulu sampai sekarang mereka selalu menjawab “tidak tahu. Kalaupun yang tertera pada KTP yang mereka miliki, itu merupakan hasil ''tembakan''. (Nembak; baca; menduga-duga, mengira-ira)



sumber gambar : http://catatankecilnovriana.files.wordpress.com

Pada suatu siang yang cerah Si Kancil sedang merumput sendirian di tepi sungai. Tanpa disadarinya, ada seekor induk Ayam Hutan yang muncul dari semak-semak sambil bernyayi. Dia tampak riang sekali.

“Naik..naik..ke puncak gunung..tinggi..tinggi sekali....” Sang induk Ayam Hutan menyanyi dengan merdunya sambil memutar-mutarkan badannya, menari-nari dan sambil memejamkan mata. “Kirii..kanan..kulihat saja..banyaaaak...”

“Brukkk !!!!” Tiba-tiba dia terjatuh. Dia menabrak badan si Kancil dari belakang. Begitu juga Si Kancil yang hampir saja jatuh ke sungai. Dia tidak mendengar suara induk  Ayam Hutan menyanyi  karena suara deburan air yang mengalir di sungai sangat deras.

Kamis, 10 Oktober 2013




2006.................


Sabtu, 05 Oktober 2013



Lebaran yang terjadi di rumah saya, [ lebaran pada Kamis, 08 Agustus 2013 ], sangat berbeda dengan lebaran-lebaran sebelumnya. Lebaran kala itu, saya kedatangan Kakak Saya yang dari Jember, Mas Zulfikar Rahmat. Lebaran kala itu kali pertamanya datang ke Bekasi, ke rumah saya.


Suasana masjid ketika sholat Idul Fitri.

Lebaran di kampung tercintaku, Kampung Sawah, Desa Cikarageman, Kecamatan Setu, Bekasi-Jawa Barat,  berlangsung tidak jauh berbeda dengan seperti di daerah Indonesia pada umumnya.  

Menjelang hari raya Idul Fitri, tepatnya selama bulan Ramadhan, Bibi selalu sibuk membuat kue lebaran. Sibuk melayani orang lain yang memesan aneka kue kepadanya. Termasuk Ibu saya sendiri selalu membeli kue lebaran ke Bibi. Ada kue Duit atau Picis, Tumpi, Akar Kelapa, Kerupuk Bawang, Keripik Pisang, Biji Ketapang, Rangginang, dan Ranggining. Di antara itu semua, Ranggining-lah yang paling banyak dipesan orang. Bibi biasa menjualnya Rp.500/satu buah ranggining mentah.

Bagaimana cara membuat ranggining ala bibi ??? Sesaat lagi Anda akan tahu caranya...



Rabu, 02 Oktober 2013


 
Sumber Gambar ; Google

Awalnya aku sangat menolak masuk ke sebuah institusi yang bernama "Pondok Pesantren".  Itu sangat bertolak belakang dengan keinginan, impian dan kebiasaanku ketika duduk di SMP. Kenyataannya, baik ayah maupun ibu benar-benar memarahiku dengan amat sangat, secara verbal maupun non-verbal, setelah pengumuman kelulusan SMP. Aku tidak diberi uang saku, tidak disapa selama berhari-hari. Aku kehilangan beberapa priviledge-ku.

"Pilihannya hanya ada dua, mondok atau tidak sekolah sama sekali !!!!" kata ayah sewaktu memarahiku.
"Ibu dan ayah sudah capek! Beribu-ribu kali bolak-balik ke sekolah hanya untuk mendengar laporan tentang kenakalanmu!" ucap Ibu.

Ketika aku suka akan suatu hal, aku cenderung dan memang lebih suka menceritakan ke orang lain hanya hal-hal baiknya saja ( dari apa yang aku sukai tersebut ). Sekalipun aku sadar bahwa apa yang aku suka tersebut memiliki kekurangan dan keburukan, tetapi kau cenderung tidak peduli akan kekurangan dan keburukannya. Semua terlihat dan terasa indah nan menawan. Karena, Tuhan telah mengajarkan bahwa tiada yang sempurna kecuali Dia sendiri Yang Maha Sempurna, Nabi Muhammad SAW, Islam, dan Al-Qur'an.